Selasa, 25 Maret 2025

Mendagri Pastikan Stok Beras Nasional Masih Stabil

 




LUBUK LINGGAU,Nuansa Sumsel Com -Menteri Dalam Negeri (Mendagri), M Tito Karnavian mengungkapkan ada beberapa isu yang beredar di masyarakat terkait kondisi ekonomi Indonesia saat ini.


"Salah satunya adalah turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang disebabkan oleh faktor eksternal dan internal, yang memberikan kesan negatif terhadap ekonomi tanah air," ujarnya.


Hal itu dikatakan Mendagri saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi antara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan seluruh pemerintah daerah secara zoom meeting, Senin (24/3/2025).


Menurut Tito Karnavian, dari sisi pertumbuhan ekonomi, Indonesia masih mencatatkan angka cukup baik, yaitu 5,2 persen.


Angka ini sambungnya berada di atas banyak negara lainnya, dengan Indonesia menempati peringkat 41 dunia dan peringkat ketiga di antara negara-negara G-20 setelah China dan India.


"Indonesia masih di atas negara-negara besar seperti Arab Saudi, Singapura, Brasil, Rusia, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa yang tidak mencapai angka 3%. Di kawasan ASEAN, Indonesia juga masih unggul dibandingkan Malaysia, Singapura, Laos, Thailand, Myanmar, dan Timor Leste yang mengalami penurunan ekonomi hingga -18,1 persen,"paparnya.


Terkait inflasi, Mendagri mengungkapkan ndonesia berada di peringkat 13 dari 186 negara di dunia. 


Di kalangan negara-negara G-20, Indonesia menempati posisi kedua dengan inflasi sebesar -0,09 persen, lebih rendah dibandingkan negara-negara besar seperti Inggris, Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman. 


Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga unggul, sementara negara seperti Myanmar dan Laos tercatat dengan angka inflasi yang jauh lebih tinggi.


Kendati demikian, Tito mengingatkan bahwa inflasi dapat memengaruhi daya beli masyarakat, terutama terkait biaya hidup, seperti bahan pangan. 


Namun, dia menilai bahwa inflasi makanan dan minuman yang berada di angka 2,25 persen masih terkendali dan tidak membebani konsumen maupun produsen, terutama petani yang diuntungkan dengan stabilitas harga.


"Untuk barang-barang yang diatur oleh pemerintah, seperti air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kita bahkan mengalami deflasi berkat diskon dari pemerintah," kata Tito.


Mengenai ketahanan pangan, Tito juga menyebutkan kalau stok beras dan jagung di Indonesia cukup stabil, apalagi saat ini sudah memasuki musim panen. 


Pemerintah pun menyiapkan skema bantuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat, terutama saat Ramadhan, seperti diskon tarif tol, jasa penerbangan, serta bantuan sosial lainnya.


Dalam rakor tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuk Linggau dihadiri  Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, H Kamaluddin,  Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, H Surya Darma dan  Kabag Perekonomian dan SDA, Umarsyah Redo.(*)